Senin, 21 Oktober 2013


ASAL USUL KECAMATAN :

Perwakilan atau Kecamatan Tegaldlimo di dirikan pada tahun 1942. Kemantren di dirikan atas mufakat  5 desa di pimpin oleh seorang mantri polisi bernama Wiryo adjmojo sampai tahun 1949. Sekitar tahun 1947 bangsa Belanda melaksanakan pemerintahan di kemantren kecamatan tegaldlimo tersebut, Maka oleh rakyat tegaldlimo yang di pimpin oleh Bapak Wiryo Adjmojo pada tahun 1947 - 1948. Di bubarkan pada tahun 1948, di dirikan lagi pada tahun 1949 yang berwujud sebuah kemantren yang di pimpin oleh bapak Wiryo Adjmojo sampai tahun 1949 di bawah pimpinan wilayah Kecamatan Purwoharjo yang selanjutnya menjadi kemantren yang di pimpin oleh :

    -  Tahun 1946 - 1949 Dipimpin oleh Bapak R.Prabaseno.
    -  Tahun 1949 - 1952 Dipimpin oleh Bapak M. Ngabei.
    -  Tahun 1954 - 1954 Dipimpin oleh Bapak Suwarno.
    -  Tahun 1954 - 1956 Dipimpin oleh Bapak R. Suwarno.
    -  Tahun 1956 - 1956 Dipimpin oleh Bapak M. Margono.
    -  Tahun 1965 - 1968 Dipimpin oleh Bapak R.Sungkono.

Karena dengan luas wilayah serta banyaknya penduduk maka Pemerintah mengambil kebijaksanaan meningkatkan status Kemantren menjadi Kecamatan Tegaldlimo yang dulu terdiri dari 7 (Desa) dan sekarang menjadi 9 (Desa) antara lain:

    1.  Desa Purwoasri
    2.  Desa Kendalrejo
    3.  Desa Kedungwungu
    4.  Desa Tegaldlimo
    5.  Desa Kedungasri
    6.  Desa wringinpitu
    7.  Desa Kedunggebang
    8.  Desa Purwoagung
    9.  Desa Kalipait

Kantor Kecamatan didirikan diatas tanah BONDO DESO berturut turut dipimpin oleh:

    -  Bapak Sumuharjo tahun 1968 - 1970
    -  Bapak M. Jamilun tahun 1970 - 1973
    -  Bapak Modo tahun 1973 - 1978

Kemudian pada tahun 1978 Kantor Kecamatan Tegaldlimo dipimpin oleh:

    -  Sutejo tahun 1978 - 1980
    -  Wim. Armaya tahun 1980 - 1984
    -  Drs. Sugiarno tahun 1984 - 1986
    -  Kasim, BA tahun 1986 - 1987
    -  Drs. Hendrawan Sutopo tahun 1987 - 1981
    -  Drs. Sugiharto tahun 1981 - 1993
    -  Pustrali Sembiring, SH tahun 1993 - 1996
    -  Timbul Basuki, BA tahun 1996 - 1997
    -  Drs. Abin Hidayat tahun 1997 - 1999
    -  Puji Utomo, SH tahun 1999 - 2003
    -  Suyitno tahun 2003 - 2004
    -  Suryanto, S.Sos.MM tahun 2004 - 2007
    -  M. Junaidi,SH.M tahun 2007 - 2010
    -  Megawan Mashari, S.Sos tahun 2010 - 2011
    -  Drs. Ahmad Laini, M.si tahun 2011 – 2016
    -  Megawan Mashari, S.Sos tahun 2016 – sekarang

Wilayah Administrasi Kecamatan :

    Nama Kecamatan    : Kecamatan Tegaldlimo
          Alamat                                : Jln. Koptu Ruswadi No. 12
         Titik Koordinat                    : 114ᵒ 20’-114ᵒ 36’ BT 08ᵒ 25-08 47' LS
         Luas Wilayah (Ha)              : 7680113 ( Ha )

Jumlah Desa, Dusun, RW/RT :

    Jumlah Desa        : 9   (Sembilan)
    Jumlah Dusun      : 26  (Dua Puluh Enam)
    Jumlah Rt            : 500 (Lima ratus)
    Jumlah Rw          : 57  (Lima Puluh Tujuh)


Peta Kecamatan Tegaldlimo

JEJARING SOSIAL:
                    

                    Google             : kec.tegaldlimo@gmail.com
                    Twiter              : @KecTegaldlimo





ASAL USUL DESA :



1.       Desa Purwoasri :

      Desa Purwoasri pada awalnya adalah sebuah Desa hasil pemekaran dari Desa Grajagan yang Kepala Desanya bernama Tirto Samudro.
         Desa Purwoasri asal mulanya sebuah pedukuhan yang diberi nama Tegalsari. Kemudian pada sekitar tahun 1940 atas kesepakatan seluruh Warga maka wilayah yang tadinya bernama Tegalsari dirubah menjadi Desa Purwoasri. Sedangkan yang menjadi Kepala Desa Pertama adalah Bpk. Sujak.
        Nama Purwoasri diambil karena pada Zaman dulu kawasan ini adalah hutan belantara yang masih satu kawasan dengan hutan Purwo yang sangat lebat namun kelihatan indah dan asri, maka jadilah nama PURWOASRI.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Kalisari
                    Tegalsari Lor
                    Tegalsari Kidul
Jumlah Dusun      : 3  (Tiga)
Jumlah Rt         : 37 (Tiga Puluh Tujuh)
Jumlah Rw         : 6  (Enam)




2.       Desa Kendalrejo :

    Pada Tahun 1929 – 1930 datanglah sekelompok orang yang berasal dari Jogjakarta dan mintak ijin babat kepada Pemerintah Kolonial Belanda, setelah ijin direstui mereka saling gotong royong membabat Hutan yang banyak ditumbuhi pohon kendal, setelah membabat hutan mereka saling membentuk lahan untuk ditanami berbagai macam tanaman dan juga sebagai tempat tinggal, ,aka Daerah tersebut oleh Petinggi Desa Grajagan diberinama KENDALREJO, karena pada waktu babat hutan bnyak ditumbuhi pohon kendal.
  Pada tahun 1933 daerah tersebut masih tergabung dalam lingkup Desa Grajagan dengan Petinggi Desa Bernama Bpk. Tirto Samudro, oleh Petinggi Grajagan diangkatlah seorang Kamituwo Padukuhan Kendalrejo yaitu Bpk. Potro Hardjo.
  Pada tahun 1936 padukuhan Kendalrejo menjadi Desa Kendalrejo hasil Pemekaran dari Desa grajagan, dan langsung melaksanakan Pemilihan Petinggi Desa dengan calon sebanyak sembilan (9) calon dan yang terpilih sebagai petinggi Desa yaitu Kamituwo yang bernama : Bpk. Potro Hardjo.
  Dengan demikian dapat diasumsikan kuat, bahwa asal usul nama Kendalrejo pada tahun 1930, karena sekelompok orang yang berasal dari Jogjakarta membabat hutan yang banyak ditumbuhi pohon Kendal.
  Dan berdirinya Desa Kendalrejo tahun 1936 dengan petinggi Desa barnama : Bpk Potro Hardjo.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Kaliagung
                    Pandanrejo
                    Paluagung
Jumlah Dusun      : 3  (Tiga)
Jumlah Rt         : 39 (Tiga Puluh Sembilan)
Jumlah Rw         : 4  (Empat)



3.       Desa Kedungasri :

         Pada jaman dahulu sekitar tahun 1915 diwilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, tepatnya disebelah barat dataran tinggi Gunung Linggamanis diwilayah Taman Nasional Alas Purwo terdapat sebuah dataran yang banyak digenangi air yang di beri nama Desa Kedungwungu.
       Desa kedungwungu memiliki wilayah padukuhan, salah satunya adalah padukuhan yang bernama Dusun Kedungasri. Konon padukuhan tersebut diberi nama Kedungasri karena dahulu didaerah tersebut banyak ditumbuhi tanaman mendong yaitu sejenis tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan tikar, daerah tersebut suasananya sangat teduh serta asri sehingga nyaman untuk tempat beristirahat. Oleh penduduk setempat kemudian dinamakan KEDUNGASRI berasal dari kedung yang berasal dari bahasa jawa berarti genangan air yang cukup luas, dan asri yang berarti teduh, indah dan nyaman. Pada tahun 1969 terjadilah pemecahan Desa Kedungwungu menjadi Desa Kedungasri yang pada saat itu Desa Kedungwungu dipimpin oleh kepala desa yang bernama Bpk. Mukandar.
       Pada awal berdirinya Kedungasri, yang ditunjuk sebagai pejabat sementara ( PJS ) kepala desa Kedungasri sampai dengan pelaksanaan pemilihan  kepala desa secara langsung oleh warga Desa Kedungasri adalah babinsa Desa Kedungwungu yaitu Bpk. Bores.
      Kemudian pada tahun 1971, untuk pertama kalinya dilaksanakan pemilihan kepala Desa ( Pilkades ) Desa Kedungasri. Sebagai calon tunggal adalah Bpk bores, hingga kemudian terpilih secara resmi dilantek menjadi kepala Desa Kedungasri yang pertama.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Dambuntung
                    Persen
                    Pondokasem
Jumlah Dusun      : 3  (Tiga)
Jumlah Rt         : 32 (Tiga Puluh dua)
Jumlah Rw         : 6  (Enam)



4.       Desa Kedungwungu :

         Pada Zaman dahulu sekitar tahun 1915 diwilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan tepatnya disebelah barat datarn tinggi gunung lingga manis diwilayah Taman Nasional Alas Purwo terdapat sebuah dataran yang banyak digenangi air salah satunya adalah Desa Kedungwungu, Konon Pedukuhan tersebut dinamakan Kedungwungu karena dahulukala diderah tersebut terdapat Pohon Kepuh yang sangat besar dan rindang sekali dan dibawah pohon tersebut terdapat sebuah kedung yang ada sumber mata airnya dan disekitarnya banyak tumbuh tanaman bunga yang warnanya Wungu, Maka oleh penduduk setempat, tempat tersebut dinamakan Desa Kedungwungu.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Kaliwungu
                    Gempol Dampit
                                                 Sumberkepuh
Jumlah Dusun      : 3  (Tiga)
Jumlah Rt         : 56 (Lima Puluh Enam)
Jumlah Rw         : 6  (Enam)



5.       Desa Tegaldlimo :

         Sekitar Tahun 1915 diwilayah Kabupaten Banyuwangi bagian Selatan sungai setail ± 3 km terdapat dataran rendah dengan luas wilayah 1. 393,035 H /1.093 Km dengan suh udara rata-rata 27° C, ketinggian dari permukaan laut ± 12 m, curah Hujan 1000 - 2000 mm pertahun merupakan hutan belantara dengan pepohonan yang sangat lebat, namun diantara pepohonan yang sangat lebat tersebut banyak ditemukan pohon Delima sehingga dipakai sebagai Julukan/ tetenger Tegaldlimo.
         Sesuai dengan perkembangan Zaman, pada awal terbentuknya Desa tahun 1931 diberinama Desa Tegaldlimo dan yang ditunjuk oleh Masyarakat sebagai Pejabat sementara (PJS) Kepala Desa Tegaldlimo adalah Mangun Diharjo sampai dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa secara langsung oleh warga Desa Tegaldlimo pada tahun 1966.

           Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Sumberluhur
                    Sumbermulyo
                                                Sumberdadi
                                                Sumberrejo
Jumlah Dusun      : 4  (Empat)
Jumlah Rt         : 65 (Enam Puluh Lima)
Jumlah Rw         : 10 (Sepuluh)



6.       Desa Wringinpitu :

      Tertulis/terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau diatas tanah yang datar ditumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelopok Masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk dalam kehidupan primitif karena disekitar sekelompok Masyarakat tersebut terdapat Tujuh (7) pohon beringin yang sangat lebat, maka dinamakan Desa Wringinpitu begitu orang menyebutnya, Desa wringinpitu lama kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di desa tersebut, tak kalah lagi Desa Wringinpitu sudah terkenal dikalangan Penduduk atau Desa sekitar bahkan terdengar sampai keluar Kota Kabupaten. Konon cerita didesa ini ada dua (2) Ekor harimau yang berbulu putih dan yang satunya berwarna Hitam dan tempat berlindunganya antara satu dengan yang lain kurang lebih 2 km, anehnya dari kedua mahluk ini tidak pernah mengganggu Masyarakat bahkan sebaliknya terkesan membantu terutama menjaga keamanan diDesa Wringinpitu, maka sampai saat ini tempat kedua mahluk itu diyakini masyarakat sebagai tempat yang dikeramatkan dan setiap ada acara tahunan di Desa Wringinpitu tempat tersebut untuk acara selamatan (Tumpengan). Mengingat keyakinan masyarakat bahwa mbah ireng dan mbah putih ( sebutan untuk kedua harimau tersbut) adalah merupakan danyang dari desa Wringinpitu.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Ringinanom
                    Ringinasri
                                                Bayatrejo
Jumlah Dusun      : 3  (Tiga)
Jumlah Rt         : 57 (Lima Puluh Tujuh)
Jumlah Rw         : 11 (Sebelas)



7.       Desa Kedunggebang :

         Pada zaman dahulu sekitar tahun 1927 diwilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, tepatnya disebelah barat dataran tinggi semenanjung sembulungan dan sebelah barat teluk pang-pang terdapat dataran rendah yang diberi nama desa Kedunggebang. Asal nama Desa Kedunggebang dari kata Kedung artinya diwilayah Desa dulu ada telaga yang ditumbuhi tanaman gebang ( tanaman pamili pohon palem ).
      Desa Kedunggebang memiliki dua padukuhan yaitu kampung empat (4) dan kampung enam (6), pada ± tahun 1927 ada empat (4) orang antara lain:

          1. Rono joyo                2. Saodjoyo
          3. Ranudjoyo                4. Roidjoyo.

        Keempat orang tersebut berasal dari mataram Jawa Tengah, lalu membuka hutan sekitar tahun 1927 yang sampai dengan sekarang oleh orang dahulu dinamakan Desa Kedunggebang.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Damtelu
                    Krajan
                                                Kedungsumur
Jumlah Dusun      : 3  (Tiga)
Jumlah Rt         : 48 (Empat Puluh Delapan)
Jumlah Rw         : 6  (Enam)



8.       Desa Purwoagung :

        Asal usul nama Purwoagung konon sejarahnya diujung timur Desa Purwoagung ada tempat pedukuhan ± 65 Kepala Keluwarga yang diberi nama Paluagung yang berbatasan dengan perkebunan milik belanda yang dikenal orang dengan nama Erpa. Kedua wilayah tersebut dibatasi dengan Pal / Patok besar yang bernama kuning, jadi nama desa Purwoagung secara historis diambilkan dari salah satu wilayah / tempat yang berada di Desa Purwoagung.
       Desa Purwoagung merupakan penjelmaan atau pecahan dari Desa Purwoasri pada tanggal 4 Oktober 2001, yang diprakarsai oleh tokoh masarakat Desa yang disebut MLD. Pada waktu itu diketuai oleh seorang pemimpin yang bernama ABDULLAH MARJONO, BA. Nama purwoaggung secara historis diambil dari bahasa jawa kuno yakni Purwo dan Agung.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Asembagus
                    Gladakkembar
Jumlah Dusun      : 2  (Dua)
Jumlah Rt         : 28 (Dua Puluh Delapan)
Jumlah Rw         : 5  (Lima)



9.       Desa Kalipait :

         Pada zaman dahulu sekitar tahun 1935 diwilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, tepatnya disebelah barat dataran tinggi Gunung Lingga manis di wilayah taman Nasional Alaspurwo terdapat sebuah dataran yang banyak ditumbuhi pohon Kendal yang banyak dan kemudian diberi nama Desa Kendalrejo.
       Desa Kendalrejo memiliki wilayah beberapa padukuhan, salah satunya adalah padukuhan yang bernama Dusun Kalipait. Konon padukuhan tersebut diberi nama Kalipait karena dahulu didaerah tersebut banyak mengalir sungai-sungai kecil yang airnya sangat asin sangat asinnya rasanya sampai pait, daerah tersebut suasananya sangat teduh serta asri sehingga nyaman untuk tempat beristirahat. Oleh penduduk setempat kemudian dinamakan Kalipait, berasal dari kata sungai yang airnya sangat asin karena sangat asin rasanya sampai pait.
        Dalam perkembangan selanjutnya Dusun Kalipait berkembang menjadi sebuah Desa  yang mandiri dan lepas dari Desa Kendalrejo. Pemecaha Desa Kendalrejo menjadi dua (2) Desa yaitu Desa Kendalrejo sebagai Desa induk dan Desa Kalipait sebagai Desa pecahannya  terjadi pada tanggal 21 Oktober 2001.

          Jumlah Dusun, RW/RT :

Jumlah Nama Dusun : Purworejo
                    Kutorejo
Jumlah Dusun      : 2  (Dua)
Jumlah Rt         : 38 (Tiga Puluh Delapan)
Jumlah Rw         : 4  (Empat)